Baterai Penyimpan Tenaga Surya
A
A
A
Memiliki baterai bertenaga surya yang bisa menyediakan listrik untuk rumah tinggal terlihat seperti mimpi. Tapi, jika hal itu datang dari orang yang menciptakan mobil listrik dan mengirim roket ke luar angkasa, mimpi itu pun menjadi kenyataan.
Kamis (30/4) malam di Los Angeles, CEO Tesla Motors Elon Musk mengumumkan kehadiran ”Tesla Energy”. ”Tesla Energy” dideskripsikan sebagai rangkaian baterai untuk rumah tinggal dan perkantoran, bertujuan menyediakan ekosistem energi bersih dan mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil. ”Tesla bukan sekadar perusahaan automotif,” ungkap Elon.
”Tapi, perusahaan energi inovatif. Tesla Energy menjadi langkah penting untuk mewujudkan sumber tenaga zero emission,” tambahnya. Elon beranggapan bahwa tenaga surya akan menjadi cara terbaik untuk mengatasi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam, serta dampak buruk CO2 di atmosfir. ”Kita memiliki reaktor fusi yang sangat berguna, namanya matahari,” ungkap Elon tersenyum.
Problemnya, matahari tidak bersinar pada malam hari. Karena itu, butuh alat untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan oleh panel surya. Padahal, teknologi baterai yang ada saat ini menurut Elon, ”payah”. Lebih lanjut, Elon menyebut bahwa baterai yang dibuat oleh Tesla Energy ini akan mampu menyimpan energi matahari dengan maksimal. Namanya, Powerwall.
Energi matahari yang disimpan di Powerwall itu diharapkan bisa mensupply listrik dirumah, misalnya ketika lampu mati atau disaat daya berlebih. ”Bentuknya indah sekali. Seperti sebuah patung. Bahkan ada banyak pilihan warna,” ungkapnya Elon. Powerwall terdiri dari lithium-ion battery pack Tesla, liquid thermal control system dan perangkat lunak yang menerima perintah dari solar inverter.
Baterai tersebut dapat dengan mudah dipasang di dinding dan diintegrasikan dengan kotak MCB di rumah. ”Dengan demikian maka konsumen bisa menghasilkan energi listrik sendiri untuk rumah mereka,” papar Elon. Ketika Powerwall menyasar rumah tinggal, maka Tesla Energy juga menyiapkan baterai untuk kantoran dengan skala yang lebih besar.
Namanya Powerpack. Powerpack ini dapat dipasangkan berjejeran, sesuai dengan kebutuhan listrik yang diperlukan. Menurut Elon, dengan 160 juta Powerpack, seluruh Amerika dapat diubah menjadi sumber energi ramah lingkungan yang dapat diperbarui. Mengganti sumber energi fosil menjadi energi ramah lingkungan, seperti halnya perjalanan luar angkasa, adalah sesuatu yang rasanya tidak mungkin dilakukan. Tapi, Elon percaya hal itu bisa terjadi, dan ia sudah membuktikannya.
”Untuk mewujudkannya, kami butuh bantuan dari banyak perusahaan lainnya,” papar Elon. Tesla sebenarnya tdak sendirian masuk ke pasar baterai bertenaga surya ini. Karena Samsung sudah lebih dulu menjual unit penyimpanan tenaga surya yang disebut ESS dan bisa mentenagai rumah atau kantor.
Danang arradian
Kamis (30/4) malam di Los Angeles, CEO Tesla Motors Elon Musk mengumumkan kehadiran ”Tesla Energy”. ”Tesla Energy” dideskripsikan sebagai rangkaian baterai untuk rumah tinggal dan perkantoran, bertujuan menyediakan ekosistem energi bersih dan mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil. ”Tesla bukan sekadar perusahaan automotif,” ungkap Elon.
”Tapi, perusahaan energi inovatif. Tesla Energy menjadi langkah penting untuk mewujudkan sumber tenaga zero emission,” tambahnya. Elon beranggapan bahwa tenaga surya akan menjadi cara terbaik untuk mengatasi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam, serta dampak buruk CO2 di atmosfir. ”Kita memiliki reaktor fusi yang sangat berguna, namanya matahari,” ungkap Elon tersenyum.
Problemnya, matahari tidak bersinar pada malam hari. Karena itu, butuh alat untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan oleh panel surya. Padahal, teknologi baterai yang ada saat ini menurut Elon, ”payah”. Lebih lanjut, Elon menyebut bahwa baterai yang dibuat oleh Tesla Energy ini akan mampu menyimpan energi matahari dengan maksimal. Namanya, Powerwall.
Energi matahari yang disimpan di Powerwall itu diharapkan bisa mensupply listrik dirumah, misalnya ketika lampu mati atau disaat daya berlebih. ”Bentuknya indah sekali. Seperti sebuah patung. Bahkan ada banyak pilihan warna,” ungkapnya Elon. Powerwall terdiri dari lithium-ion battery pack Tesla, liquid thermal control system dan perangkat lunak yang menerima perintah dari solar inverter.
Baterai tersebut dapat dengan mudah dipasang di dinding dan diintegrasikan dengan kotak MCB di rumah. ”Dengan demikian maka konsumen bisa menghasilkan energi listrik sendiri untuk rumah mereka,” papar Elon. Ketika Powerwall menyasar rumah tinggal, maka Tesla Energy juga menyiapkan baterai untuk kantoran dengan skala yang lebih besar.
Namanya Powerpack. Powerpack ini dapat dipasangkan berjejeran, sesuai dengan kebutuhan listrik yang diperlukan. Menurut Elon, dengan 160 juta Powerpack, seluruh Amerika dapat diubah menjadi sumber energi ramah lingkungan yang dapat diperbarui. Mengganti sumber energi fosil menjadi energi ramah lingkungan, seperti halnya perjalanan luar angkasa, adalah sesuatu yang rasanya tidak mungkin dilakukan. Tapi, Elon percaya hal itu bisa terjadi, dan ia sudah membuktikannya.
”Untuk mewujudkannya, kami butuh bantuan dari banyak perusahaan lainnya,” papar Elon. Tesla sebenarnya tdak sendirian masuk ke pasar baterai bertenaga surya ini. Karena Samsung sudah lebih dulu menjual unit penyimpanan tenaga surya yang disebut ESS dan bisa mentenagai rumah atau kantor.
Danang arradian
(ftr)